Senin, 06 Oktober 2014

Pembahasan soal Deret Hitung

0 comments
Read More ->>

Kamis, 18 September 2014

Mari Memanah

0 comments
Read More ->>

Kamis, 11 September 2014

Analisis Dasar Tulisan Tangan 2: Kemiringan Tulisan

0 comments
Setelah kita mengetahui jumlah energi yang dimiliki seseorang (lihat: Analisis dasar 1: Tekanan). Selanjutnya, kita bisa melihat pada kemiringan tulisan yang kita analisis.

sumber: www.viewzone.com

Kemiringan pada tulisan menunjukkan bagaimana respon seseorang terhadap sesuatu yang ia hadapi. Berikut ini penjelasan ringkasnya:

  1. Miring ke kanan, orang yang tulisannya miring ke kanan, cenderung perlu untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan. Rasanya tidak nyaman jika ada sesuatu yang mengganjal dalam hati. Biasanya orangnya peduli sesama, ramah dan terbuka. Semakin ke kanan, orangnya bisa menjadi terlalu emosional, sentimental dan fanatik.
  2. Tegak, tulisan yang tegak menunjukkan seseorang yang lebih logis dalam mengungkapkan isi hatinya. Pikir-pikir dulu kalau mau bertindak. Orangnya cenderung lebih menggunakan logika ketimbang perasaan, logik dan independen.
  3. Miring ke kiri, kebalikan dari miring ke kanan, orang yang tulisannya miring ke kiri cenderung menyimpan isi hatinya. Terkadang bisa terjadi pemberontakan dalam diri. Seorang yang introvert, kalaupun ia banyak teman, ketika dalam kelompok dia tidak begitu banyak ekspresi.
  4. Kanan kiri ok, selain itu, ada juga yang kemiringan tulisannya tidak beraturan, kadang ke kanan, kadang ke kiri. Di dalam analisis tulisan tangan, apapun yang tampak tidak konsisten pada tulisan tangan, berarti ada yang tidak konsisten dengan keadaan penulisnya. Jika itu terjadi pada kemiringan, berarti si penulis ada masalah dalam mengekspresikan perasaan atau emosinya, kadang-kadang sukar untuk ditebak. 

Jika kita gabung dengan analisis sebelumnya (tekanan). Maka bisa kita simpulkan seperti ini, misalkan tulisan yang kita lihat tekanannya sangat kuat dan miring ke kanan (tambah lagi kalau tulisannya besar-besar). Bayangkan saja seorang mahasiswa yang selalu berorasi kala demo BBM, energinya besar kemudian meluap-luap.

Ataupun, jika kita ketemu mereka yang tekanan tulisannya lemah dan miring ke kiri. Orang seperti ini mungkin perlu kita beri perhatian lebih, sebab energinya sedikit, terus kalau ada masalah cenderung disimpan sendiri.

Hmm.. Kira-kira seperti ini dalam menganalisis, kita baru ambil kesimpulan berdasarkan beberapa fakta yang kita temui. 2 saja tentunya masih kurang. Untuk itu, lihat (tunggu) dipostingan selanjutnya.


Fazrol Rozi :D


Read More ->>

Analisis Dasar Tulisan Tangan 1: Tekanan

0 comments
Jika sampel tulisan telah siap (lihat: Persiapan Tulisan) maka kita sudah bisa memulai untuk menganalisis tulisan tersebut.

Biasanya, pertama sekali yang akan saya perhatikan adalah tekanan tulisan tersebut. Caranya sederhana saja, raba tulisan tersebut dari arah belakang tulisan. Akan terasa bagaimana kekuatan tekanan pada tulisan yang kita analisis. Jika yang kita analisis adalah tulisan orang lain, bandingkan dengan tekanan tulisan kita. Apakah lebih kuat atau lebih lemah.

Tekanan berhubungan dengan Energi. Energi disini bisa jadi energi fisik maupun energi mental atau energi emosional.

Mengetahui jumlah energi yang dimiliki seseorang sangat penting, terutama ketika melakukan analisis terhadap kepribadian orang tersebut. Besar atau tidak energi yang dimiliki seseorang, akan sangat mempengaruhi aktifitas serta tindakan orang tersebut dalam menjalani haria-harinya.

Berikut penjelasan sederhana tentang tekanan tulisan tangan.


  1. Jika tekanannya terasa sangat kuat, ini menandakan si penulis memiliki energi yang besar. Mereka memiliki antusias dan semangat yang tinggi, Siap menerima tantangan dan tegas dengan sikapnya, sangat besar kemungkinan menjadi orang sukses. Mampu membakar semangat sekitarnya. Namun, orang-orang seperti ini terkadang suka keras kepala, terlalu tegas, bahkan bisa jadi pemurung (karena energi tak tersalurkan mungkin). Tentunya kita memiliki teman yang seperti ini.
  2. Tekanan lemah, ini kebalikan dari yang atas. Biasanya orang-orang yang tekanan tulisannya lemah perlu untuk menjaga dan mengontrol emosinya. Untuk kegiatan atau situasi yang berpotensi mengganggu emosi, ia lebih memilih untuk menghindar. Seorang yang sensitif dan mudah terpengaruh. kalau bertemu orang yang tekanan kuat, lebih suka mengalah. Orang yang tekanan tulisannya lemah, cenderung lebih toleran dan dan ramah dengan sekitar.
  3. Tekanan normal (diantara dua diatas), yaa.... tinggal dirasa-rasa aja kira-kira tekanannya bagaimana. Cara sederhananya, cukup kita bandingkan dengan tekanan tulisan kita sendiri, lalu tinggal dibandingkan dengan energi yang kita miliki.

Dari ramai mahasiswa yang telah saya temui, mereka yang memiliki tekanan sangat kuat, biasanya adalah mereka yang aktif berorganisasi atau berolah raga ataupun mereka yang terbiasa untuk berkerja kasar. Semangat mereka cukup besar, meskipun ada juga yang kekuatan ototnya tidak sejalan dengan kekuatan otak, tapi semangatnya itu cukup memberikan kesan positif bagi para dosen. 

Catatan: Perlu diingat, dalam melakukan analisis tulisan tangan, kita mengambil kesimpulan dari banyak tanda-tanda yang kita lihat. Dari penjelasan diatas, bisa jadi hanya ada beberapa informasi yang sesuai, perlu disesuaikan dengan tanda-tanda lain yang insyaAllah akan kita bahas dilain tulisan.


Fazrol Rozi
9 Sep 2014

Read More ->>

Persiapan tulisan

0 comments
Sebelum menulis, mari kita pemanasan dulu. Tuliskan pada kertas atau buku huruf 'e' secara bersambung seperti gambar berikut, kira-kira 5 baris.



Tujuan membuat ini, selain pemanasan juga agar kita lebih relaks dengan menulis sesuatu yang mengalir (Pembahasan lebih lanjut, ada di grafoterapi).

Ok, kalau sudah selesai, persiapkan sehelai kertas polos seperti kertas A4 dan sebuah ballpoint + beberapa helai A4 lagi sebagai alas menulis.

Mengapa perlu menggunakan Ballpoint dan alas menulis? Agar tekanan tulisan bisa terasa.

Pemanasan sudah, perlengkapan sudah. Selanjutnya, mari kita menulis.

Aturan-aturan menulisnya sebagai berikut.
1. Tuliskan apa yang ada dibenak.
2. Jangan tulis apa yang kita hafal, seperti lirik lagu atau puisi.
3. Tulis dalam bentuk paragraf, minimal 10 baris.
4. Dibawah tulisan tersebut, ditanda tangani dan tulis nama.

Selesai.

Kira-kira seperti ini biasanya, yang penting ada tulisan yang akan kita analisa.

Sekian dulu..

Fazrol Rozi

Read More ->>

Mukaddimah Grafologi

0 comments
Bermula dari masa kuliah dulu, masa-masa galau mencari jati diri. Pertanyaan-pertanyaan seperti, siapa saya? Apa potensi yang saya miliki? Apa kelemahan yang harus dipernaiki? Bagaimana karakter saya sesungguhnya? Pertanyaan seperti ini yang serimg menghantui.

Karena ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, maka saya suka mencari cara atau teknik mengenali diri. Dan satu yang menarik saya adalah grafologi, yaitu seni mengenali karakter seseorang melalui tulisan tangan.

Sekilas terlihat tidak masuk akal, bagaimana bisa kita mengenali seseorang hanya dengan melihat tulisannya?

Hmm.. awal semester ini, perdana saya gunakan grafologi dasar sebagai ice breaking, memecah kekakuan mahasiswa supaya merasa lebih nyaman dengan keberadaan saya, sebagai dosen mata kuliah matematika.

Saya minta mereka menulis pada sehelai kertas A4, dua buah paragraf, yang pertama kisah masa kecil yang tak terlupakan, paragraf kedua tentang harapan mereka selama kuliah di kampus ini.

Selesai menulis, saya minta mereka bertukar tulisan, silahkan baca tulisan temannya. Mereka malu-malu dan senyum-senyum.

Kemudian saya katakan, "tau gak, sebenarnya kita bisa mengetahui karakter seseorang melalui tulisan tangannya." Mahasiswa tampak bertanya-tanya.

Lalu saya jelaskan beberapa dasar dalam grafologi. Mahasiswa mulai antusias. Di tambah lagi ketika saya mengambil sebuah sampel tulisan tangan, kemudian saya jelaskan karakter mahasiswa yang bersangkutan, dan mahasiswa tersebut membenarkan apa yang saya sampaikan.

Akhirnya, ice breaking berjalan sukses. Mahasiswa berebut minta tulisannya di'baca'.

Kok bisa pak seperti itu?

Ya, sebab tubuh kita ini satu kesatuan, ketika kita bahagia misalnya, wajah sumringah, tangan dan kaki bergoyang-goyang, seluruh tubuh seakan'akan mengatakan kalau kita sedang bahagia.

Begitu juga dengan tulisan tangan kita, muncul dari gerakan tangan yang sedang mengekspresikan apa yang sedang kita rasakan.

Akhirnya, tanpa kita sadari, apa yang kita tulis sebenarnya juga mengekspresikan keadaan diri kita. Nahh.. hanya saja, ciri tulisan seperti apa yang menggambarkan keadaan diri kita. Disanalah letak seninya. Yaitu seni membaca dan menganalisis tulisanntangan, biar apa yang kita simpulkan, benar-benar mewakili keadaan sesungguhnya.


Fazrol Rozi
7 Sep 2014
Tunggu postingan selanjutnya :D


Read More ->>

Minggu, 31 Agustus 2014

[PUISI] Cinta Himpunan Bilangan

0 comments
Aku mencintaimu secara natural.
Ku mulai dengan satu langkah, dua, tiga,empat hingga akhir hayat.

Aku mencintaimu secara cacah.
Sebelum kumulai satu langkah itu, sama sekali aku belum mengenalimu.

Aku mencintamu secara bulat.
Menerimamu apa adanya, positif negatif dirimu, apa adanya.

Aku mencintaimu secara rasional.
Dapat kubuktikan kepadamu, betapa pentingnya dirimu bagi diriku.

Aku juga mencintai dirimu secara irasional.
Banyak hal yang tak mampu kuungkapkan, seberapa pantaskah diriku bagi dirimu.

Aku mencintaimu secara riil.
Sebab aku mencintaimu dengan rasional dan juga irasional.

Aku mencintaimu secara kompleks.
Ada perkara imajiner yang melengkapi diriku dan juga dirimu, tentunya.

Aku mencintaimu secara transenden.
Walau banyak masalah tak terselesaikan secara aljabar, aku tetap mencintaimu.

Aku mencintaimu secara biner.
Tak perlu berpanjang lebar. Cukup kau katakan, Ya atau Tidak.
Bahwa kau juga sama,
mencintai diriku.

Fazrol Rozi
30 Juli 2011


Read More ->>

Sabtu, 17 Mei 2014

π (beberapa ribu dibelakang koma)

0 comments
Bagi anda yang belajar matematika, tentunya tau dengan π. Ini konstan yang digunakan untuk mencari luas lingkaran.

dulu kita sering menggunakan 22/7 sebagai nilai π. Atau kita juga suka menuliskan 3.14.
Gak salah sih, tapi itu hanya nilai pendekatan, nilai sesungguhnya dari π memiliki jumlah bilangan dibelakang koma yang tak terhingga.

Berikut ini bilangan π dengan beberapa ribu bilangan dibelakang koma:

3.141592653589793238462643383279502884197169399375105820974944592307816406286 208998628034825342117067982148086513282306647093844609550582231725359408128481 117450284102701938521105559644622948954930381964428810975665933446128475648233 786783165271201909145648566923460348610454326648213393607260249141273724587006 606315588174881520920962829254091715364367892590360011330530548820466521384146 951941511609433057270365759591953092186117381932611793105118548074462379962749
Read More ->>

7 Rumus Matematika yang Unik

0 comments
Rumus di dalam matematika itu ibarat resep pada makanan.
Rumus dimatematika jumlahnya sangat banyak (tak terhingga?), dari yang paling sederhana, hingga yang sangat kompleks, bahkan yang masih menjadi tanda tanya.

Berikut ini ada beberapa rumus yang unik. Sebagian mungkin kita sudah tahu, sebagian lagi mungkin belum.


1. Identitas Euler










e adalah bilangan Euler, sebuah bilangan irasional. Nilainya e =  2.71828...... 
Read More ->>

Minggu, 27 April 2014

[Teka-Teki] Soal 1 dan 2

2 comments
Wah.. lama vakum ngisi Blog.. Untuk merefresh mari kita berekreasi dengan 2 soal berikut ini:D

Soal 1. 
62 ? x = 29 ! x? dan ! pada persamaan diatas merupakan dua simbol aritmatika yang berbeda. Sedangkan x merupakan sebuah bilangan.Tentukan berapa nilai x dan apa simbol untuk ? dan !


Soal 2. 
Ketika Memet berumur dua tahun, usia Cecep empat kali lebih tua daripada Beben. Ketika Beben dua kali usia Memet, Cecep usianya tiga kali usia Beben. Berapa usia Memet ketika usia Cecep dua kali usia Beben? 

Read More ->>

Jumat, 18 April 2014

[TEKA-TEKI] Peliharaan yang tak biasa

0 comments
Mungkin kita sudah tau tentang TEKA-TEKI Einstein. Itu lo.. yang ada 5 rumah, masing-masing punya warna rumah, merk rokok, minuman kegemaran, bangsa dan peliharaan yang berbeda-beda. Trus ditanya, siapa yang memelihara ikan.

Nah.. sebenarnya ada banyak varian untuk teka-teki seperti itu. Salah satunya seperti berikut ini:

*****************************************************************************

Di Kompleks Perumahan Permai, ada 4 pasangan pengantin baru yang memiliki hewan peliharaan yang tak biasa.

Atas permintaan Dinas Kehutanan,Pak RT diminta untuk mendata keempat pasangan tersebut, berupa No rumah, Nama suami, nama Istri, jenis hewan peliharaan dan nama hewan tersebut.

No Rumah
Suami
Istri
Jenis Peliharaan
Nama Peliharaan
2
Haris
Tia
Orang Utan
Gogon
4
Joni
Beti
Ular Kobra
Sanur
6
Agus
Memes
Burung Merak
Brontak
8
Cecep
Gladis
Buaya
Nego

Dikarenakan usia Pak RT yang sudah lanjut, dari tabel yang diisi, hanya ada satu item yang benar ditiap barisnya, selebihnya salah letak.

Di kantor Dinas Kehutanan, seorang pegawai bersedia membantu Pak RT untuk membenarkan tabel yang telah ia isi. Bermodalkan ingatan yang apa adanya, Pak RT mulai mengingat-ingat susunan yang benar dari keempat pasangan tersebut.
Read More ->>

Analisis Deskriptif: Frequencies (Scale)

0 comments
Melanjutkan postingan sebelumnya (lihat Analisis Deskriptif: Frequencies (Data nominal) dan Analisis Deskriptif: Frequencies (Data Ordinal)). 

Selanjutnya kita lihat untuk data Scale, data ini adalah data yang biasa kita temukan, yang bisa di hitung-hitung. Contohnya, data tentang berat badan, tinggi, gaji, jumlah alat, pengeluaran, dan lainnya. Yang mana semua angka pada data tersebut memang memiliki nilai, bukan sebagai label.

Masih dengan data sebelumnya


LANGKAH 1:

Ikuti klik demi klik dibawah ini
 Analyze à Descriptive Statistics à Frequencies à Masukkan data Tinggi dan Berat yang simbolnya seperti Penggaris  
à Statistics... à Pilih statistik yang ingin ditampilkan  
à Charts... à Histograms à With Normal Curve àContinue 
à unklik Show Frequency Tables à OK 
Read More ->>

Kamis, 17 April 2014

Analisis Deskriptif: Frequencies (Ordinal)

0 comments
Melanjutkan postingan sebelumnya (lihat Analisis Deskriptif: Frequencies (Data nominal)). Pada postingan kali ini akan kita lihat Analisis Frekuensi untuk Data Ordinal. Yaitu untuk jenis data bertingkat seperti tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, DLL.

Untuk pembahasan yang ini, kita gunakan saja data yang sama dengan sebelumnya.

LANGKAH 1:

Ikuti klik demi klik dibawah ini
 Analyze à Descriptive Statistics à Frequencies à Masukkan data 'Tingkat Pendidikan' yang simbolnya seperti tangga à Charts à Bar Charts à Continue à klik Display Frequency Tableà OK 

Read More ->>

Analisis Deskriptif: Frequencies (Data nominal)

2 comments
Analisis frekuensi atau frequency analysis ini biasanya digunakan sebagai analisis terawal, ya.. karena kita hanya mempresentasikan data apa adanya. Mudahnya kira-kira seperti ini,

Analisis frekuensi berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:



  • Apa nilai yang paling sering muncul? Yang kedua sering muncul? ketiga sering? ..
  • Pada kisaran berapa nilai yang ingin kita lihat?
    ("oh ternyata yang paling banyak kisaran 20 hingga 45")
  • Apakah data yang kita teliti sudah cukup?
    ("Waduh.. kok data yang ini cuma 3 orang??")
  • Apakah terjadi missing data?
    ("Kok data yang ini gak ada?")
  • Apakah terjadi salah input data?
    ("Ternyata... ini salah ketik rupanya")
  • Apakah ada nilai-nilai yang perlu dicatat?
    ("Hmm.. Data yang ini perlu diambil perhatian.. catat.. catat..")
Dalam proses analisis frekuensi, akan kita bahas contoh analisis untuk tiap jenis data di SPSS yaitu nominal, ordinal dan scale.

Misalkan data yang kita peroleh adalah sebagai berikut:
Read More ->>

Entry Data: Missing Values

3 comments
Pada Variable View ada kolom Missing.

Nah.. kolom missing ini digunakan jika dari data yang kita kumpulkan, ada yang tidak jelas datanya.
Misalkan data jenis kelamin, misalkan dari 17 data yang terkumpul, ada dua orang yang tidak jelas jenis kelaminnya apa (bisa jadi karena kelupaan ketika mengisi data).

Maka pada kotak values kita defenisikan terlebih dahulu dengan angka yang mencolok (misalnya angka yang besar, 9 atau 999, agar bisa dibedakan dengan data yang valid.

Lalu pada kolom Missing kita isi Discrete Missing Values dengan angka yang sama pada kolom Values.

Perhatikan gambar dibawah
Read More ->>

Rabu, 16 April 2014

SPSS untuk Pemula: Analisis Deskriptif

0 comments
Setelah data siap untuk dianalisis, biasanya akan dilakukan analisis deskriptif untuk mendapatkan informasi-informasi umum yang kita perlukan. Seperti frekuensi data, rata-rata, median, modus, varians, standar deviasi, quartil dan lainnya.

Untuk pembahasan kali ini, akan kita lihat satu persatu analisis yang terdapat pada SPSS.
Analyze à Descriptive Statistics

Untuk lebih jelas dimana dan apa saja pilihannya, perhatikan gambar dibawah.



Sebelum kita bahas satu persatu, Sedikit gambaran untuk analisis deskriptif. Jika data yang mau kita olah adalah data nominal atau data ordinal, maka gunakan frequencies atau crosstabs. Trus.. kalau data scale gunakan explore atau descriptives.

Baiklah, pada bagian Analisis Deskriptif ini, yang akan kita bahas adalah

  • Frequencies
  • Descriptives
  • Explore
  • Crosstabs
Dan kalai sempat akan kita bahas juga mengenai.
  • Ratio
  • P-P Plots
  • Q-Q Plots

Tunggu postingan selanjutnya, n mohon do'a dari pembaca sekalian. Terima kasihh.. :D


Read More ->>

Selasa, 15 April 2014

Entry Data yang memiliki Beberapa Jawaban (Multiple Response)

1 comments
Misalkan kuesioner kita pada contoh (lihat: Entry data menggunakan MS Excel) soalnya kita tambah menjadi seperti berikut ini:

Tingkat Pendidikan*S1 / S2 / S3
Jenis Kelamin*: Laki-laki / Perempuan
Tinggi badan: 
Berat badan:
 
1. Anda adalah orang yang ganteng/cantik?
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Setuju
4. Sangat setuju

2. Siapa saja yang pernah mengatakan kalau anda itu ganteng/cantik? 
(Jawaban boleh lebih dari 1)
1. Orang tua
2. Saudara
3. Teman
4. Pasangan
5. Guru
6. Lain-lain

(catatan: * coret yang tidak perlu)

Soal 2 agak berbeda dengan soal 1, jika pada soal satu hanya ada satu jawaban yang diterima. Maka pada soal 2 kita akan mendapatkan beberapa jawaban atau Multiple Response.

Untuk contoh soal seperti ini, maka untuk menginput datanya ke SPSS agak berbeda dengan contoh-contoh sebelunya. (lihat: Entry 1, Entry 2)

LANGKAH 1:
Pada soal 2, kita memiliki 6 pilihan jawaban. Ini berarti kita memiliki 6 variabel yang harus di input ke SPSS. Untuk memudahkan, nama depan tiap variabel dibuat sama. Misalkan, S2Ortu, S2Sodara, S2Teman, S2Psgn, S2Guru dan S2Lain.


Kemudian untuk lajur Decimals ubah semua menjadi 0, sebab data kita bersifat nominal (tidak berkoma). Lalu, lajut Label isi dengan nama yang sesuai.

LANGKAH 2:
Misalkan pada kuesioner, soal no 2 tersebut dijawab: 1, 2 dan 4. Maka untuk kotak dibawah variabel S2Ortu, S2Sodara dan S2Psgn diisi dengan angka 1. Selebihnya isi dengan 0.




LANGKAH 3:
Setelah data diinput semua, ikuti langkah berikut:
klik Analyze à Multiple Response à Define Variable Sets à Pindahkan variabel soal 3 ke kotak Variables in sets: à Pada dichotomies, count values isi 1 à Tuliskan Name: Soal3, dan pada label Soal 3 (atau tulis soalnya) à Add à Close



LANGKAH 4:
Selanjutnya data bisa di analisis dengan mengklik,
Analyze à Multiple Response àFrequencies... atau
Analyze à Multiple Response àCrosstabs...

InsyaAllah kita bahas kedua analisis diatas dilain waktu. :D




Kalau ada pertanyaan ataupun masukkan,
Tinggalkan pesan di bagian komentar. 
terima kasih... :D
- Fazrol Rozi 

Read More ->>

Minggu, 13 April 2014

Entry Data Nominal dan Ordinal ke SPSS

0 comments
Pada penjelasan sebelumnya, dijelaskan bahwa ada tiga jenis data di SPSS, Nominal, Ordinal dan Scale. (Lihat: Entry Data dari MS Excel ke SPSS)

Untuk data Nominal dan ordinal, kita perlu mendefenisikan data yang kita input pada lajur Values. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

LANGKAH 1:
Buka Variable View kemudian untuk tiap variabel (tiap baris) pilih kotak dibawah values, kemudian lakukan langkah sebagai berikut:


LANGKAH 2:
Jika terjadi kesalahan input, tinggal di change atau remove yang salah tersebut dan ganti dengan yang benar.


LANGKAH 3:
Hmm.. Sepertinya analisis sudah bisa dilakukan. :D


Kalau ada pertanyaan ataupun masukkan,
Tinggalkan pesan di bagian komentar. 
terima kasih... :D
- Fazrol Rozi 
Read More ->>

Entry Data dari MS Excel ke SPSS

10 comments
Setelah kita menginput data di MS Excel (lihat: Entry data 1), selanjutnya akan kita bahas bagaimana cara mengekspor data yang telah kita input tersebut ke SPSS.

Misalkan data yang sudah kita input di MS Excel adalah:

No Tingkat Pendidikan JK Tinggi Berat Soal1
1 1 1 166 70 4
2 2 2 157 45 3
3 3 1 156 77 3
4 1 1 160 50 1
5 1 1 160 50 1
6 1 1 170 54 2
7 1 1 164 50 4
8 2 2 190 90 4
9 2 2 154 67 4
10 2 2 163 78 1
11 1 1 155 52 1
12 2 2 158 55 2
13 1 1 164 56 4
14 3 1 174 66 4
15 1 1 156 60 2
16 1 1 170 56 3
17 3 2 161 64 4
18 2 1 178 67 2

Selanjutnya ikuti langkah-langkah berikut ini:
Read More ->>
 

About Me

Recent Posts

Recent Comments

| Belajar Otodidak Saja © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |